Polda Metro Jaya akan menggelar Operasi Khusus Senjata Api pada Februari 2011. Langkah ini terkait dengan maraknya pencurian kendaraan bermotor yang disertai aksi penembakan terhadap korban.
"Ini menjadi perhatian khusus polisi," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno di Jakarta, Kamis 14 Januari 2011.
Dia menyatakan operasi akan digelar selama 14 hari sesuai dengan anggaran yang tersedia. Yang jadi target adalah senjata api yang digunakan pelaku pencurian kendaraan bermotor. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman memberikan perhatian besar terhadap berbagai aksi penembakan yang dilakukan pelaku pencurian kendaraan bermotor.
Sebelumnya, komplotan pencuri kendaraan bermotor menembak mati seorang pelajar, Ferry Ananda (16) karena mempertahankan kendaraannya di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu kemarin.
Aksi serupa terjadi di depan Klinik Hasta Nugraha, Jakarta Timur, Senin sebelumnya, 10 Januari sekitar pukul 20.00 WIB, saat kawanan perampok kepergok mencuri kendaraan milik warga.
Polda Metro Jaya dan jajarannya telah melakukan berbagai upaya untuk merazia senjata api melalui Operasi Sikat Jaya pada 24 November hingga 23 Desember 2010.
Kemudian Polda Metro Jaya menggelar Operasi Senjata Api dan Bahan Peledak (Sendak) sejak 2 hingga 11 Desember 2010 yang berhasil menggudangkan 335 pucuk senjata api yang beredar di masyarakat.
Selain itu, polisi juga telah menyita bahan peledak berupa 3.198 petasan dari berbagai jenis, tiga unit granat nanas, enam buah "TNT", empat buah detonator, lima buah potasium, 500 gram belerang, 636 butir peluru dan lima magazen.
Polisi juga menahan lima orang tersangka yang diduga memiliki senjata api dan senjata api tanpa izin.
Polda Metro Jaya memastikan dari 5.000 senjata api yang beredar di masyarakat telah dikembalikan ke polisi sebanyak 3.500 senjata api. Sisanya, 1.500 senjata api yang telah habis izin pemakaiannya belum berhasil 'digudangkan'.
• VIVAnews
"Ini menjadi perhatian khusus polisi," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno di Jakarta, Kamis 14 Januari 2011.
Dia menyatakan operasi akan digelar selama 14 hari sesuai dengan anggaran yang tersedia. Yang jadi target adalah senjata api yang digunakan pelaku pencurian kendaraan bermotor. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman memberikan perhatian besar terhadap berbagai aksi penembakan yang dilakukan pelaku pencurian kendaraan bermotor.
Sebelumnya, komplotan pencuri kendaraan bermotor menembak mati seorang pelajar, Ferry Ananda (16) karena mempertahankan kendaraannya di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu kemarin.
Aksi serupa terjadi di depan Klinik Hasta Nugraha, Jakarta Timur, Senin sebelumnya, 10 Januari sekitar pukul 20.00 WIB, saat kawanan perampok kepergok mencuri kendaraan milik warga.
Polda Metro Jaya dan jajarannya telah melakukan berbagai upaya untuk merazia senjata api melalui Operasi Sikat Jaya pada 24 November hingga 23 Desember 2010.
Kemudian Polda Metro Jaya menggelar Operasi Senjata Api dan Bahan Peledak (Sendak) sejak 2 hingga 11 Desember 2010 yang berhasil menggudangkan 335 pucuk senjata api yang beredar di masyarakat.
Selain itu, polisi juga telah menyita bahan peledak berupa 3.198 petasan dari berbagai jenis, tiga unit granat nanas, enam buah "TNT", empat buah detonator, lima buah potasium, 500 gram belerang, 636 butir peluru dan lima magazen.
Polisi juga menahan lima orang tersangka yang diduga memiliki senjata api dan senjata api tanpa izin.
Polda Metro Jaya memastikan dari 5.000 senjata api yang beredar di masyarakat telah dikembalikan ke polisi sebanyak 3.500 senjata api. Sisanya, 1.500 senjata api yang telah habis izin pemakaiannya belum berhasil 'digudangkan'.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar